Dan kemudian Masaru Emoto
melakukan penelitian tentang air setelah mempelajarai konsep klaster air mikro
dalam Resonansi teknologi Analisis AS dan Magnetic. Dan mulai melakukan
penelitian tentang air, dalam hipotesanya ia mengungkapkan “energi eksternal mengubah
bentuk molekul air air tidak hanya sesuai dengan lingkungan sekitarnya melalui bentuk
eksternal , tetapi juga yang lebih " mikroskopis " perubahan bentuk
molekul”. Berdasarkan hipotesanya menunjukkan bahwa pengaruh lingkungan
terhadap air berpengaruh besar pada kondisi air dan molekul air.
Kalau
dipikir-pikir jika kita mengungkapkan kata-kata do’a atau yang bersifat magis
itu telah dilakukan oleh paranormal atau mungkin saja-saja dukun-dukun kampung
untuk bisa menyantet orang. Setelah Masaru Emoto meneliti tentang air ini akhirnya mata kita
terbuka akan sensitifnya air terhadap lingkungan. Penelitian Masaru Emoto
dibuktikan dengan pengambilan sampel dari air yang jernih dan air yang keruh
menunjukkan hasil bentuk molekul yang berbeda dan membentuk kristal yang lebih
indah jika diteliti untuk air yang jernih daripada air yang keruh.
Jika
diungkapkan atau ditempelkan kata-kata yang indah atau bersifat positif seperti
“aku cinta air” dan “ terima kasih” atau lain sebagainya pada suatu wadah yang
berisi air atau air minuman, menurut penelitiannya menghasilkan bentuk kristal
yang lebih indah. Dan bila dibandingkan dengan diungkapkan atau ditempelkan
dengan kata-kata yang buruk atau bersifat negatif seperti “aku benci air” dan
“kamu bodoh” atau lain sebagainya dipastikan bahwa bentuk molekul kristalnya
pun akan cacat dan tidak sempurna dibandingkan jika diungkapkan dengan
kata-kata yang indah. Ini menunjukkan kesensitifan air sangat tinggi. Jika
mengacu pada tindakan yang lebih lagi kita bisa memberikannya dengan musik yang
lembut atau klasik dengan musik yang keras atau rock, dipastikan juga hasilnya
akan lebih menarik yang musik klasik jika dibandingkan dengan musik keras dan
dapat dilihat dengan fotografi mikroskopis
yang berkecepatan tinggi.
Kejadian
ini sama halnya jika dibandingkan dengan manusia, kenapa demikian? Ya, tentu
saja 70% dalam diri manusia adalah air. Sangat wajar jika mendapatkan pujian
mendapat persaan yang senang tapi jika dikondisikan dengan kata-kata yang buruk
atau mendapatkan ancaman otomatis reaksi seseorang itu akan berubah signifikan
dengan mengungkapkan ekpresi emosi yang berlebihan. Itulah mengapa Allah
mengantisipasi kita agar bisa mengontrol emosi dan kesabaran kita dalam setiap
tindakan dan ucapan. “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang Sabar”.
Demikian
tinggi pengaruh terhadapa kehidupan, dalam tindakan Masaru Emoto. Ia telah
menerbitkan beberapa buku tentang penelitian air yang untuk disebarluaskan agar
seluruh manusia mengetahui arti pentingnya air. Menurut dari sumber, pada tahun 2003 PBB mencanangkan tahun 2005-2015 sebagai International
Water untuk Kehidupan Dekade , yang mendesak warga dunia untuk mengambil
tanggung jawab individu untuk belajar semua tentang air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar